Selasa, 30 November 2010

Tes CPNS Soppeng Dilaksanakan Sore Hari

Pelaksanaan tes CPNS Soppeng pada Jum'at (10/12) mendatang kemungkinan dilaksanakan sore hari, seusai jam belajar sekolah, sebab diprediksi berbarengan dengan ujian sekolah.
Hal ini disampaikan Sekretaris BKDD Soppeng, M. Nurdin, senin (29/11) kemarin. Menurut mantan Sekretaris KPU Soppeng tersebut, panitia penerimaan CPNS tidak akan mengorbankan jam belajar siswa sekolah. "Lebih baik para peserta ujian CPNS saja yang mengalah. Jadi kami akan mempersiapkan jika ujian CPNS benar-benar dilakukan sore hari," kata Nurdin.
Panitia seleksi CPNS Soppeng 2010 juga telah menetapkan lokasi pelaksanaan ujian yakni SMA 1 Soppeng, SMA 2, SMA 3, SMK 1 dan 2, serta SMK Karya Teknik Soppeng. Semua lokasi berada di dalam kota Watansoppeng.
Meski telah menetapkan lokasi ujian tulis, panitia penerimaan belum menetapkan jadwal pembagian kartu ujian atau nomor peserta. Alasannya, panitia mengulang verifikasi berkas lamaran.
"Kemarin kami kembali temukan berkas yang seharusnya tidak lolos verifikasi. Jadi nomor urutnya juga belum dapat dibagikan, karena harus menyesuaikan dengan verifikasi berkastahap dua," sebut Nurdin. Sumber : tribun-timur

Senin, 29 November 2010

Menu Download

Kareba Soppeng telah memasang laman Download file. Klik tab download pada halaman Kareba Soppeng dan silahkan pilih file yang akan diunduh. Untuk sementara, ada 3 file yang dapat diunduh, a.l. Logo Pemkab Soppeng (format jpg), Peta Soppeng (format jpg), dan font bugis (format rar).

Realisasi APBD 2009 Rp503,6 Miliar

Pembahasan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2009 Kabupaten Soppeng dimulai Kamis 25 November setelah sempat tertunda. Namun paripurnanya hanya diikuti 18 dari 30 anggota DPRD. Artinya ada 12 anggota legislator absen.
Ketidakhadiran anggota DPRD tersebut memunculkan spekulasi. Ada yang menilai mereka absen sebagai buntut dari kekecewaan mereka atas penundaan paripurna sebelumnya.
Pada paripurna Kamis 25 November, terungkap realisasi belanja APBD Soppeng 2009 hanya Rp503,6 miliar atau 98,50 persen dari target sebesar Rp511,3 miliar. Sedangkan pendapatan daerah yang berhasil direalisasikan mencapai Rp468,8 miliar. "Jumlah tersebut berhasil melampaui target yang direncanakan hanya Rp462,3 miliar dengan tingkat persentase 101,40 persen," ungkap Bupati Soppeng, HA Soetomo dalam sambutannya.

Kemudian pembiayaan lanjutnya, dari rencana penerimaan Rp53,5 miliar terealisasi sebesar Rp54,7 miliar atau 102,11 persen. Sedangkan pengeluaraan pembiayaan yang direncanakan Rp4.603.4437.393 miliar terealisasi Rp4.601.325,14 atau 99,95 persen.
Selanjutnya pendapatan asli daerah (PAD) terealisasi Rp16 miliar lebih dari target Rp18 miliar atau 89,28 persen. "Hal itu terkait tindak lanjut pengembalian pihak ketiga dari hasil pengelolaan keuangan daerah. Termasuk retribusi daerah tidak sesuai harapan yang direncanakan," tandasnya.
Soetomo menambahkan, dana transfer dan perimbangan yang ditargetkan Rp408 miliar terealisasi Rp401 miliar atau 98,14 persen. "Itu dikarenakan kebijakan pusat atas bagi hasil pajak dan bukan pajak tidak sesuai yang diharapkan," ujarnya.
Kemudian untuk lain-lain pendapatan yang sah terealisasi Rp51,6 miliar. Artinya penerimaan meningkat 144,93 persen dari rencana awal.
Ketua DPRD Soppeng, HA Kaswadi Razak mengharapkan bupati menginstruksikan seluruh pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk tidak meninggalkan daerah. Mereka harus mendampingi anggota DPRD saat turun melakukan peninjauan lapangan terkait pembahasan LKPj APBD tersebut. Sumber : fajar.co.id

2.475 Pelamar Berhak Ujian

Verifikasi berkas pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) berhasil dirampungkan Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Soppeng. Hasilnya hanya 2.475 pelamar yang berhak mengikuti ujian yang direncanakan berlangsung 10 Desember mendatang.
Kabid Formasi dan Kesejahteraan Pegawai BKDD Soppeng, Suriasni via ponsel, Kamis 25 November mengatakan, total pelamar mencapai 2.499 orang. Namun tak semua mampu memenuhi persyaratan yang ditetapkan.Yang lulus berkas dan memenuhi persyaratan hanya 2.457 orang. Artinya ada 42 bekas yang tidak memenuhi persyaratan.

"Jumlah pelamar yang tak bersyarat itu berasal dari tiga formasi. Mulai tenaga guru, tenaga kesehatan, dan tenaga kesehatan," ujarnya seraya mengaku dalam perjalanan menuju Makassar melapor ke BKD Sulsel tentang jumlah pelamar CPNS di Soppeng.
Informasi lain menyebutkan penyebab tak lulus berkas banyak hal. Mulai persoalan ijazah, persoalan indeks prestasi kumulatif yang tidak sampai 2.75, dan ada pelamar yang melebihi batas usia 35 tahun dan bekerja kurang lima tahun hingga 2002.
Sebelumnya BKDD mempublis, di antara formasi yang dibutuhkan terdapat jabatan lowong.
Formasi lowong tersebut, di antaranya pengawas teknik pengairan dengan kualifikasi pendidikan D3 dialihkan ke formasi S1 teknik.
Demikian pula lainnya, seperti formasi tenaga kesehatan pranata laboratorium D3, perekam medis D3, teknis perancang peraturan perundang-undangan S1 hukum jurusan ilmu hukum/perdata/pidana,, pengawas ketenagakerjaan S1 hukum tata negara/hukum internasional, dan penata ruang kualifikasi pendidikan S1. Sumber : fajar.co.id

Jumat, 26 November 2010

Kantor Gabungan Satker Pemkab Soppeng

Kantor Gabungan Satuan Kerja Pemerintah Kabupaten Soppeng. Gedung yang diresmikan pada Hari Jadi Soppeng 24 Maret kemarin, mulai ditempati bulan ini. Beberapa SKPD yang dulunya berkantor di Kantor lama Bupati dan sekitarnya mulai pindah ke gedung yang diapit oleh Kantor Bupati Soppeng dan Kantor DPRD Kab. Soppeng di bilangan Salotungo Watansoppeng ini.(harisd)

Kamis, 25 November 2010

Jamaah Haji Soppeng Meninggal di Pesawat

Seorang jemaah haji kloter 5, Hj Sitti Fatimah binti Muhammad meninggal dunia di atas pesawat Garuda A 330 seri 200 dalam perjalanan dari Bandara King abdul Aziz menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu, 24 November. Sitti Fatimah adalah warga Kecamatan Citta, Kabupaten Soppeng.

Fatimah diduga meninggal dunia karena memiliki penyakit bawaan, yakni sesak napas.
"Dia tidak memberi tanda apa-apa, namun memang selalu mengeluh sesak napas,” terang salah seorang jemaah haji di kloter 5.
Sekretaris PPIH Embarkasi/debarkasi Sultan Hasanuddin Makassar, Andi Syahrulyali mengatakan, kemungkinan Fatimah meninggal dunia karena penyakit bawaan, sesak napas. Penyakit tersebut muncul karena faktor kelelahan selama menjalankan ibadah haji.
Rustam, rekan satu kloter almarhum mengatakan, kondisi Fatimah mulai memburuk sebelum meninggalkan Jeddah. Namun tim medis membolehkan Fatimah untuk melakukan perjalanan
udara bersama rombongannya.
"Dia (Fatimah) memang sudah menggunakan alat bantuan pernapasan sejak diberangkatkan. Itu karena kondisinya sudah mengkhawatirkan," jelasnya.
Anggota tim dokter yang mendampingi jemaah Kloter 5 di Tanah Suci, dokter Rini Astuti mengatakan, Fatimah meninggal dunia akibat penyakit tuberkulosil (TBC) serta adanya peradangan pada paru-paru. Selama di Mekah, kata dia, Fatimah sering mengalami sesak napas. Bahkan waktu di Jeddah, penyakit Fatimah semakin gawat.
Dokter Rini menjelaskan, tim dokter sempat melakukan tindakan pengobatan terhadap pasien sewaktu di Jeddah. Pada saat itu, kondisi pasien membaik dan bisa melanjutkan perjalanan ke Tanah Air. Hanya saja, lanjut Rini, keadaan Fatimah kembali memburuk ketika berada di atas pesawat dan akhirnya meninggal dunia.
"Keluarga almarhumah telah dihubungi dan ketika di bandara mereka datang langsung menjemput jenazah," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesra Kabupaten Soppeng, A Darmi yang ditemui kemarin, mengaku, kabar duka ini telah disampaikan ke keluarga almarhumah di Soppeng. "Saat ini pihak keluarga menunggu kedatangan jenazah,” jelasnya.
Dengan meninggalnya Sitti Fatimah, maka di kloter 5 ini, sudah dua jemaah haji yang wafat. Kedunya, Abdul Rasyid dan Sitti Fatimah, sama-sama warga Kabupaten Soppeng. sumber : fajar.co.id

Masyarakat Membangun Jembatan Sementara Cakkuridi

Setelah Jembatan Cakkuridi ambruk Kamis malam (04/11) yang otomatis memutus akses jalan poros Soppeng Bone, kini telah dibangun jembatan sementara yang menghubungkan jalan. Namun, sebatas pada kendaraan roda dua dan pejalan kaki saja. Untuk kendaraan roda empat atau lebih, harus tetap bersabar menggunakan jalan alternatif.
Jembatan yang berjarak kurang lebih 200 meter dari perbatasan Kab. Soppeng dan Kab. Bone yang terletak di Desa AbbanuangE Kec. Lilirilau ini ambruk akibat tidak mampu menahan derasnya air sungai Cakkuridi yang meluap karena hujan yang turun terus menerus 2 pekan silam.
Dengan bermodalkan beberapa ruas bambu serta papan, warga sekitar membangun jembatan penyeberangan sementara untuk mempermudah pengguna jalan. Khusus untuk pengendara sepeda motor, dikenakan tarif Rp. 10.000,- per sekali penyeberangan. Itu sudah termasuk biaya jasa penyeberangan, apalagi kondisi jembatan yang sempit dan licin. (harisd)

Tiga Jamaah Soppeng Dilarikan ke Poliklinik

Tiga jamaah asal Kabupaten Soppeng yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 5 debarkasi Makassar langsung dilarikan ke Poliklinik Mustasyfa Asrama Haji Sudiang,sesaat setelah tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin,Makassar,kemarin.

Dari pantauan, ketiga jamaah tersebut tiba lebih awal di Asrama Haji dibanding ratusan jamaah lainnya menggunakan mobil ambulans dan langsung dibawa ke ruang perawatan. “Memang ada tiga jamaah yang dibawa ke poliklinik,kondisinya tidak mengkhawatirkan hanya kecapean dalam perjalanan mengingat mereka tergolong jamaah risiko tinggi,” kata Kabid Kesehatan PPIH Debarkasi Makassar dr Irwan kepada SINDO di Asrama Haji Sudiang kemarin.
Kendati demikian, ketiga jamaah yang memiliki kondisi tubuh lemah itu tidak ada masalah dan bisa dipulangkan ke kampung halaman bersama ratusan jamaah lainnya. Ketiga jamaah tersebut, yakni Tahira, Ikami,dan Irenreng. Hal senada diungkapkan tim kesehatan kloter 5 dr Rini Astuty. Jamaah yang membutuhkan perawatan tersebut memang tergolong jamaah berisiko tinggi dan mendapatkan perhatian khusus dibanding jamaah lain sejak berada di Tanah Suci.
“Memang saat berada di sana (Tanah Suci) mendapat perhatian khusus karena sudah tergolong tua (risiko tinggi).Jadi,mereka kelelahan saat dalam perjalanan,” ungkapnya kepada SINDO di Asrama Haji Sudiang kemarin. Satu di antara tiga jamaah tersebut saat berada di Tanah Suci telah menjalani operasi karena patah tulang, tapi karena kecapean sehingga membuat kondisinya lemah.
Berdasarkan pantauan,pemulangan jamaah haji kloter 5 asal Soppeng,Wajo,dan Makassar kembali molor dari jadwal yang direncanakan selama enam jam. Seharusnya sesuai jadwal, jamaah tiba pukul 05.30 Wita pagi, tapi baru tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 11.55 Wita kemarin. sumber : seputar-indonesia.com

Formasi Lowong Dialihkan ke Jabatan Serumpun

Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Soppeng mengusulkan revisi atas pengisian formasi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang lowong pelamar. Pergantiannya dilakukan dengan tetap mengacu pada jurusan dan jabatan yang serumpun.
Kepala BKDD Soppeng, A Khaerul Umur di ruang kerjanya, Selasa 23 November mengatakan, formasi yang lowong tidak mempengaruhi kuota CPNS. Kemungkinan formasi yang lowong dialihkan ke jabatan yang serumpun.

"Revisi formasi lowong segera disampaikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negera (Kemenpan). Diharapkan formasi tersebut sudah direvisi dan disetujui sebelum pelaksanaan ujian tertulis," ujarnya.
Kabid Formasi dan Kesejahteraan Pegawai BKDD Soppeng, Suriasni menambahkan pengisian formasi lowong tidak perlu dibuka pendaftaran lagi. Seperti tahun sebelumnya, formasi yang lowong dialihkan ke jabatan yang serumpun. Kuota yang didapatkan Soppeng tidak berubah, akan tetap 207 orang.
Suriasni mencontohkan formasi yang lowong yakni jabatan pengawas teknik pengairan dengan kualifikasi pendidikan D3 dialihkan ke formasi S1 teknik. Demikian pula dengan formasi lowong lainnya.
Misalnya formasi tenaga kesehatan pranata laboratorium DIII, perekam medis DIII, teknis perancang peraturan perundang-undangan S1 hukum jurusan ilmu hukum/perdata/pidana, pengawas pengairan DIII teknik, pengawas ketenagakerjaan S1 hukum tata negara/hukum internasional, dan penata ruang kualifikasi
pendidikan S1 teknik planologi.
Jumlah pelamar CPNS hingga penutupan pendaftaran 2.499 orang. Hingga Selasa 23 November, verifikasi berkas pelamar dilakukan. Artinya tidak menutup kemungkinan di antara pelamar tersebut ada yang langsung gugur dengan alasan berkasnya tidak lengkap atau tidak sesuai dengan persyaratan.
sumber : fajar.co.id

Paripurna Ditunda, Anggota Dewan Kecewa

Pelaksanaan rapat paripurna DPRD Soppeng dengan agenda pembahasan laporan pertanggungjawaban (LPj) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2009 yang sedianya digelar Rabu, 24 November kemarin, terpaksa ditunda.

Penundaan itu spontan menimbulkan kekecewaan sejumlah anggota dewan yang tampak sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti paripurna."Wartawan tulis itu. Saya bersama beberapa anggota dewan lainnya sangat menyayangkan dan kecewa atas penundaan paripurna tahap I pembahasan LPj APBD 2009 ini," ujar ketua komisi I DPRD Soppeng, Andi Wadeng kepada wartawan di kantornya, Rabu kemarin.Apalagi, kata Wadeng, agenda paripurna ini merupakan hasil keputusan rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Soppeng akan digelar hari ini (Rabu kemarin), namun tiba-tiba dibatalkan dan ditunda tanpa ada pemberitahuan. "Karena agenda ini hasil keputusan rapat Bamus, maka kalau memang mau ditunda juga seharusnya melalui rapat Bamus," kata anggota legislatif asal PDK itu. Hal senada diungkapkan Ketua komisi III DPRD Soppeng, Andi Haerani. Menurutnya, kalau memang penundaan paripurna dewan ini atas permintaan pihak eksekutif dengan alasan bupati punya agenda penting bersamaan yakni untuk menjemput jamaah haji Soppeng di Makassar. "Saya kira agenda paripurna pembahsan LPj APBD 2009 tidak perlu ditunda. Sebab kalau hanya alasannya itu, bupati bisa saja mewakilkan kepada wakil bupati atau sekkab ataupun asisten untuk menjemput jamaah haji. Selanjutnya bupati menghadiri rapat paripurna dewan," tegas legislator partai Golkar itu. Sebab menurut Haerani, rapat paripurna tahap I pembahasan LPj APBD Soppeng ini sesuai aturan yang berlaku bupati tidak bisa diwakili, karena ini menyangkut pembahasan rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang LPj APBD.Apalagi yang akan dibahas ini sangat penting karena menyangkut kepentingan seluruh lapisan masyarakat daerah ini, dan waktunya sudah sangat mendesak untuk segera dirampungkan. "Mana lagi agenda lainnya seperti perubahan APBD 2010 yang sudah terlambat dibahas, dan bahkan hingga kini drafnya belum diserahkan pihak eksekutif," tambah Haeruni. Anggota DPRD Soppeng lainnya, KM Sulaiman dan Abd Salam Djale kepada wartawan koran ini juga mengaku kecewa atas penundaan pelaksanaan rapat paripurna tersebut. "Saya baru tahu sekarang kalau paripurna ditunda. Padahal pada rapat Bamus, Selasa kemarin kita sudah agendakan paripurna pembahasan LPj APBD 2009 digelar hari ini tapi ternyata ditunda," kata Sulaiman diamini Abd Salam Djale.Terpisah, Sekretaris DPRD Soppeng Nur Alam yang dikonfirmasi mengatakan, terkait penundaan paripurna tersebut sudah disampaikan langsung wakil ketua I DPRD Andi Mapparemma kepada sebagian anggota dewan, termasuk anggota Bamus. Yang tidak disampaikan langsung dihungi lewat telepon selulernya, kecuali yang tidak aktif HP-nya.Nur Alam juga tidak membantah kalau penundaan paripurna itu karena punya agenda penting secara bersamaan, yakni untuk menjemput jamaah haji Soppeng yang dijadwalkan tiba di bandara Sultan Hasanuddin Makassar hari ini (Rabu kemarin). "Sebelumnya penundaan ini telah disampaikan pa wakil ketua kepada ketua DPRD, dan tidak dipermasalahkan atau mendapat persetujuan," tambah Nur Alam.
sumber : parepos.co.id

Warga Tewas Kesetrum Perangkap Babi

Hati-hati memasang perangkap babi yang menggunakan aliran listrik di kebun sendiri. Bukannya, babi yang masuk perangkap, tapi justru bisa merenggut nyawa manusia.
Seperti yang menimpa warga Desa Laringga, Marioriawa bernama Sutera. Pemilik kebun La Main pun harus berurusan dengan polisi.

Sebab akibat kelalaian dan perbuatan itu menyebabkan nyawa tetangga melayang. Kapolres Soppeng melalui Kasat Reskrim, AKP Zainuddin di ruang kerjanya, Rabu 24 November mengatakan, korban diduga kuat meninggal akibat tersengat aliran lisrik. Sebab lanjutnya, ditubuh korban ditemukan bekas sengatan. Seperti pada telapak kaki kiri, tulang kering sebelah kiri sampai pipi dan jidat korban. "Yang jelas, sesuai hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda hantaman benda tumpul maupun tajam pada tubuh korban. Jadi korban diduga kuat meninggal akibat tersengat listrik," kata Zainuddin. Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui pemilik kebun, La Main. Korban ditemukan sudah tidak bernyawa. Kejadian tersebut langsung dilaporkan warga kepihak berwajib. Kini tersangka yang juga pemilik kebun tempat korban tersengat listrik, sedang ditahan di Polsek Marioriawa untuk penyidikan lebih lanjut. Pemilik kebun, lanjut Zainuddin, mengaku sengaja memasang aliran listrik disekitar kebunnya. Hal itu dilakukan dengan maksud melindungi ternak kambing peliharaannya yang selama ini sering hilang. Namun sialnya, ternyata bukannya babi yang masuk perangkat tapi seorang warga tetangganya sendiri yakni korban. "Perangkap tersebut disambung ke jaringan listrik rumah tersangka yang berjarak sekitar 300 meter dari perkampungan penduduk. Tersangka kini mendekam disel untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tambah Zainuddin.
sumber : parepos.co.id

603 TKI Asal Soppeng di Malaysia

Warga Kabupaten Soppeng yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia saat ini mencapai 603 orang. Rinciannya, laki-laki sebanyak 407 orang, dan tenaga kerja wanita (TKW) hanya sekira 196 orang.
Kabid Pemberdayaan Tenaga Kerja dan Pembinaan Hubungan Industrial Dinas Kependudukan Capil, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dukcapilnakertrans) Soppeng, Drs Syahruddin yang dihubungi, Selasa kemarin menuturkan, para TKI yang diberangkatkan secara resmi itu mayoritas negara tujuan Malaysia.

"Mereka diberangkatkan melalui beberapa perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang resmi terdaftar dan mengantongi rekomendasi dari Dinas Dukcapilnakertrans Soppeng," kata Syahruddin. Di negara tujuan Malaysia, lanjut Syahruddin, TKI ini rata-rata bekerja pada perkebunan kelapa sawit di Serawat dan Kucing. Karena itu, terkait memanasnya hubungan Indonesia dengan pihak Malaysia atau Arab Saudi beberapa hari belakangan ini lantaran banyaknya TKW yang mengalami penyiksaan oleh majikan, boleh dikata tidak berpengaruh terhadap TKI asal Soppeng."Ya, paling tidak hingga saat ini belum ada laporan yang diterima tentang adanya TKI kita di Malaysia yang mengalami penyiksaan. Sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit ataupun dipulangkan secara paksa seperti yang dialami babarapa TKI asal Jawa," ujarnya meyakinkan. Kasi Penyediaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasaan Kesempatan Kerja Dukcapilnakertras Soppeng, M Dedy Baco Tang menambahkan, memang pernah ada seorang warga Soppeng yang bekerja di Malaysia terancam hukum mati, kalau tidak salah namanya Kamaruddin.Namun menurut Dedy, yang bersangkutan lain kasusnya.Dia dituduh melakukan pembunuhan terhadap rekan kerjanya diperkebunan kelapa sawit. Yang dibunuh merupakan warga Soppeng sendiri. Tapi perkembangan kasusnya kami tidak tahu sudah sejauh mana. Informasi yang berkembang Kamaruddin divonis bebas di pengadilan Malaysia, karena dia menderita sakit jiwa waktu itu. "Kami disini tidak perkembangan terakhirnya sebab keduanya memang tidak terdaftar di Dukcapilnakertras dan tidak laporan yang kita terima dari pihak keluarganya," jelas Dedy. Yang pasti, kata dia, dari 603 orang TKI Soppeng yang saat ini bekerja diperkebunan kelapa sawit negeri Malaysia semuanya resmi terdaftar Dukcapilnakertras. Sehinggga mudah dikontrol keberadaan mereka disana. TKI tersebut diberangkatkan mulai tahun 2005 hingga Agustus lalu. "Kita harapkan semua TKI yang diberangkatkan harus didaftarkan ke Dukcapilnakertrans. Agar TKI tersebut mudah dikontrol dikemudian. Jangan setelah ada masalahnya baru disampaikan ke pihak pemerintah," harap Dedy.
sumber : parepos.co.id

Rabu, 24 November 2010

19 Penjudi Diciduk Polisi

Lagi, Kepolisian Resor (Polres) Soppeng berhasil menangkap pelaku perjudian di wilayah Kecamatan Marioriwawo, Senin 22 Nopemeber.
Bahkan kali ini tidak tanggung-tanggung sebanyak 19 orang penjudi dibekuk didua desa dalam waktu hampir bersamaan sekitar pukul 03.30 dinihari.

Kapolres Soppeng, AKBP Rickynaldo Chaerul Sik melalui Kasat Reskrim AKP Zainuddin menyebutkan, dari 19 tersangka perjudian itu, 12 orang di antaranya ditangkap dalam acara pesta adat mappadendang yang digelar warga kampung Kalungkalunge, dusun Kajuara, Desa BuluE, Marioriwawo sekitar pukul 04.00 subuh. Ke 12 tersangka pejudi yang rata-rata berusia 40 tahun tersebut, yakni Muhammadong, Abd Kadir, Gatot, Dirham, Rusdi, Sinandar, Rusman, Pabbe, Nawa, Lama, Samsul dan Suharta alias Suka. "Tersangka Suharta ini adalah salah seorang oknum guru sekolah dasar (SD) di Marioriawa yang dikabarkan salah satu colon kepala sekolah," kata Zainuddin di ruang kerjanya, Senin 23 November. Sementara 7 tersangka pejudi lainnya, lanjut Zainuddin, ditangkap di salah satu rumah warga di Kampung Panincong, Desa Panincong sekitar pukul 03.00 subuh. Terdiri dari tersangka Kaharuddin (23), Agustamin (23), Rammase (44), Ramlan (27), Ali (40), Husain (23) dan Alang (39). Zainuddin menambahkan, penangkapan pelaku perjudian kiu-kiu dan domino menggunakan kartu domino biasa dan kartu domino cina seukuran kartu joker tersebut, berawal dari laporan warga setempat. "Para pelaku judi ini dibekuk tim buru sergap (Buser) Polres Soppeng dipimpin kanit buser Aipda Syarifuddin, yang langsung diterunkan setelah kita menerima laporan dari masyarakat setempat," ujar mantan Kapolsek Marioriwawo itu. Menurut Zainuddin, selain polisi berhasil menangkap 19 orang pelaku perjudian, pihaknya juga menyita barang bukti (BB) berupa uang tunai sekira Rp683 ribu didua tempat kejadian perkara (TKP), kartu domino biasa dan domino buatan Cina sebanyak 595 lembar yang digunakan para pelaku. Kini para pelaku perjudian, kata Zainuddin, untuk sementara dititipkan di sel tahanan Mapolsek Lalabata karena sel tahanan Mapolres Soppeng lagi penuh. "Para pelaku akan dijerat pasal 303 KUHP tentang perjudian dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara," pungkasnya. Terkait meningkatnya kasus perjuadian di Soppeng belakangan ini yang dibuktikan semakin banyaknya pelaku yang berhasil ditangkap pihak Polres Soppeng, salah seorang warga bernama H Haeruddin meminta pihak kejaksaan dan pengadilan negeri untuk menjatuhkan hukum maksimal. "Jangan seperti yang terjadi selama ini pelaku perjudian dijatuhi hukum yang cukup ringan," ujarnya.Sebab, kata Haeruddin, bila hukuman yang dijatuhkan pihak pengadilan tidak berat tentunya pelaku judi tidak khawatir mengulangi lagi perbuatannya."Itu karena hukuman yang dijatuhkan tidak membuat efek jera terhadap para tersangkanya," kata Haeruddin saat dimintai tanggapannya, kemarin.

sumber : parepos.co.id