Rabu, 21 Juli 2010

2010, Soppeng Target Bebas Buta Aksara

Gerakan pengentasan buta aksara yang dilaksanakan di Kabupaten Soppeng dalam tiga tahun terakhir berhasil menurunkan angkat buta aksara. Jika tahun 2006 lalu angkat buta aksara di daerah ini mencapai 6.051 orang, kini tersisa hanya 150 orang.

Kasi Pendidikan Masyarakat dan Kelembagaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Soppeng, Drs Rustam di di ruang kerjanya, Selasa 20 Juli mengatakan, buta aksara yang masih tersisa itu telah diprogramkan untuk segera dituntaskan tahun 2010 ini. Mereka berusia 15-45 tahun yang merupakan usia prioritas dalam pelaksanan program pemberantasan buta aksara. "Program nasional pembebasan buta aksara yang kita laksanakan selama ini, selain dibiayai melalui APBD II, APBD I dan APBN. Juga ada melalui kegiatan KKN yang dilaksanakan mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM)," kata Rustam. Ia menjelaskan, selain buta aksara usia prioritas, ada juga yang disebut buta aksara usia sasaran yakni yang berusia antara 45-60 tahun. Berdasarkan pendataan yang dilakukan April dan Mei lalu, di daerah ini ditemukan buta aksara usia sasaran sebanyak 430 orang dan usia 60 tahun keatas masih ada 216 orang. "Namun buta aksa ini tidak lagi menjadi prioritas utama untuk segera dituntaskan," ujarnya. Rustam menambahkan, program pembebasan buta aksara ini dilaksanakan dalam bentuk kelompok belajar yang tersebar di delapa kecamatan. Bagi warga buta aksara dibina hingga mahir mengenal huruf, angka-angka, menghitung dan pembaca setelah mereka diajar oleh beberapa tutor atau guru. Untuk mengetahui apakah mereka sudah dapat memahami yang telah diajarkan, maka harus dibuktikan dengan melakukan tes."Dari hasil tes itulah sehingga dapat diketahui kalau warga yang tadinya buta aksara, kini sudah bisa membaca setelah mengikuti program pembebasan buta aksara ini," jelas Rustam.

sumber : parepos.co.id
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar