Sabtu, 20 September 2014

Seperempat Abad Tekuni Pandai Besi

Upeks.co.id - Waktu terus bergulir. Tak terasa M Bakri (45) sudah seperemp[at abad tekuni pekerjaan pandai besi. Ketika usia 20 tahun dan lajang, dia sudah ikut bekerja dan cari nafkah pada orang lain. Bakri warga Dusun Tonrongnge,
Lingkungan Mallekana Kelurahan Tettikenrarae, Kecamatan Marioriwawo itu, kini sudah mandiri. Dalam menekuni bisnisnya, selama ini Bakri mengaku ''solo karir''. Bila order banyak, biasanya kami minta bantuan tenaga pada tetangga,'' ujarnya saat ditemui Upeks di tempat kerjanya, baru-baru ini.
Selama ini, orderan yang banyak diterimanya, pesanan parang. Selain itu, dia juga melayani pesanan perhiasan keris untuk kelengkapan pakaian pengantin. Menyinggung bahan baku, Bakri mengungkapkan, bahan pembuatan parang dan sejenisnya, umumnya diambil dari Massepe, Kabupaten Sidenreng Rappang atau sekitar 70 kilometer dari kediamannya. Besi per kilo di Sidrap seharga Rp10 ribu per kilo. Jenis besi baja Rp35 ribu per kilo kilo.
Mengenai pembakaran besi, diproses lewat arang disemprot mesin kapasitas 250 watt. Untuk membuat parang seharga Rp100.000 dapat diselesaikan dalam tempo dua jam, kata pria bercucu tiga ini. ''Harga parang bisa meningkat hingga Rp200.000, bila konsumen ingin parang bercampur bahan baja,'' ujarnya. Khusus jenis badik hiasan hanya Rp25 ribu dan clurit Rp75 ribu. Untuk mengembangkan usaha dan peningkatan jasa, Bakri sangat berharap, Koperindag Soppeng dapat menyalurkan bantuan modal, minimal untuk pembinaan dan penyuluhan. (rh/arf).


Sumber : http://upeks.co.id/index.php/daerah/item/17969-seperempat-abad-tekuni-pandai-besi
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar