Selasa, 29 Juni 2010

Sebuah Jembatan Poros Soppeng - Wajo Ambruk

Sebuah jembatan yang menghubungkan Kabupaten Soppeng dengan Kabupaten Wajo, tepatnya di Salaonro, Kelurahan Ujung, Kecamatan Lilirilau, Soppeng, Senin (28/6) ambruk.
Ambruknya jembatan penghubung di jalan poros Wajo-Soppeng ini diduga kuat karena terjangan banjir yang melanda Soppeng dalam dua hari terakhir.
Akibat terputus jembatan itu, pengguna roda empat terpaksa putar haluan hingga lebih dari 100 kilometer.

Sementara itu para warga sekitar berusaha membangun jembatan seadanya agar para pengguna roda dua mampu menyeberang dengan membayar Rp 5.000 per motor. Ambruknya jembatan ini membuat sopir angkot merugi. Areal sekitar jembatan ini pun dijadikan terminal bayangan untuk menunggu penumpang.
Salah seorang sopir angkutan antarkabupaten, Jasmin, mengatakan untuk bisa sampai ke Kota Watamsoppeng, kendaraan roda empat harus memutar arah yang jaraknya sangat jauh mencapai di atas 100 kilometer.
"Soalnya tidak ada jalan lain Pak kalo mau ke kota (Watansoppeng). Jadi harus memutar jauh," katanya.
Berbeda dengan nasib para sopir, warga setempat memanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan.
Awalnya mereka dengan suka rela membangun jembatan dari bambu agar pengendara roda dua dapat menyeberang. Satu unit motor dikenakan tarif Rp 5.000.
Warga yang menggunakan jasa warga pun mengaku terbantu karena tidak perlu memutar jauh.


sumber : tribun-timur.com
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar