Kamis, 05 Agustus 2010

Akibat Banjir, Warga Konsumsi Air Hujan

Banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Soppeng menyisakan banyak persoalan. Sampai Rabu 4 Agustus, masih ada 42 kepala keluarga (KK) di Kampung Amtue, Kelurahan Kaca, Kecamatan Marioriawa, kesulitan air bersih.
Mereka kerap mengonsumsi air hujan. Sumur yang menjadi sumber air bersih masih terendam banjir. Bahkan kejadian itu terjadi sejak tiga bulan lalu.

Di pihak lain, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng dituding kurang peduli. Warga mengaku belum ada pejabat yang turun menengok, apalagi memberi bantuan.
"Bila persediaan air bersih habis, warga terpaksa meminum air hujan. Air bersih harus didatangkan dari Kampung Talumae. Meski juga teredam banjir, namun kondisinya tidak terlalu parah," ujar seorang warga, Lasse, Rabu 4 Agustus.
Tidak hanya kesulitan air bersih, Lasse juga menyebutkan kalau warga kini mulai terserang penyakit, di antaranya gatal-gatal dan sakit perut. Penyakit menyerang, terutama bagi anak-anak. Pihak terkait juga belum turun mengambil langkah antisipasi. Padahal banjir telah berlangsung sejak tiga bulan lalu. "Warga mulai terserang penyakit, seperti sakit perut dan gatal-gatal. Mereka hanya berobat seadanya," tambah Lasse.
Persoalan lain yang dialami warga yang mayoritas petani dan penangkap ikan itu, di antaranya sumber pencaharian mereka hilang. Sawah milik mereka terendam banjir. Warga juga mengaku persedian makanan seperti beras mulai menipis.
Intesitas hujan yang tinggi tetap mengancam. Air terus bergerak naik sehingga warga menaikan lantai rumah sebagai tempat penyimpanan barang (Bugis, rakkeang). Sebagian lantai dasar rumah panggung juga terendam hingga paha orang dewasa.
Kondisi tersebut menyebabkan sebagian warga memilih mengungsi ke kampung tetangga. Jumlahnya sudah mencapai 20 kepala keluarga (KK). Sebagian lainnya masih bertahan dengan mengamankan barang ke tempat yang lebih tinggi.
Lasse mengaku sampai sekarang pemkab belum sekalipun turun melihat kondisi warga yang sudah tiga bulan terendam banjir. Bahkan jangankan bantuan, mengunjungi mereka juga tak pernah. "Memang ada petugas yang meninjau lokasi banjir, namun tidak sampai ke rumah kami. Yang memberi bantuan mi instan hanya anggota DPRD Soppeng, A Besse Megawati," tutur Lasse.
sumber : fajar.co.id

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar