Selasa, 03 Agustus 2010

Diduga Buntut Pemilukada Soppeng, Ketua RT Coba Bunuh Diri

Andi Ridwan (41), warga kampung Macanre, Kelurahan Macanre, Kecamatan Lilirilau, mencoba bunuh diri dengan cara menikam peru sendiri. Beruntung nyawa lelaki paruh baya itu masih sempat tertolong setelah dilarikan ke rumah sakit oleh kelurga.

Korban yang saat ini masih terbaring lemas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ajappange, Soppeng, nekat mengakrhiri hidupnya dengan menikam perut sebanyak lima kali menggunakan sebilah badik. Akibat tikaman tersebut, ayah seorang anak perempuan itu harus menjalani operasi, sebab luka yang diderita cukup parah. "Luka korban tergolong cukup parah, maka dia harus dioperasi untuk menyelamatkan jiwanya. Apalagi dari lima luka bekas tikaman diperutnya, satu tembus hingga tulang belulang. Operasinya, berjalan lancar dan korban sudah melewati masa kritis," kata seorang petugas panata anastesi RSUD Ajappange, Ilham kepada PARE POS, usai mendampingi dokter ahli bedah melakukan operasi terhadap korban, kemarin. Istri korban, Suma yang di temui terpisah di RS mengatakan, tindakan nekat tersebut dilakukan suami, Jumat malam sekitar pukul 21.00 wita di dalam kamar rumahnya. Namun, dia mengaku baru mengetahui suaminya nekat bunuh diri dengan menikam perut setelah mendengar jeritan panggilan korban. "Saat masuk kamar saya langsung terkejut melihat suami saya yang sudah berlumuran darah. Selanjutnya, kami bersama keluarga langsung membawanya ke RS Soppeng ini," ujar Suma didampingi seorang haji perempuan yang mengaku tante korban. Suma menjelaskan, suaminya selama ini sehat-sehat saja dan tidak pernah mengidap penyakit kelainan jiwa. Dia juga dikenal cukup sabar dan pendiam. Bahkan dia baru pulang dari Jakarta bersama rombongan saksi salah satu pasangan calon dan sebagian lagi masih tinggal disana. "Suami saya pulang bersama tiga orang temannya. Dia mengaku terpaksa pulang karena selalu melihat bayangan bendera merah yang mengikuti dari belakang," ujar Suma membantah suaminya nekat bunuh diri gara-gara pemilukada sebagaimana isu yang berkembang, bahwa korban nekat bunuh lantaran hendak dijadikan saksi oleh pihak tergugat dalam sengketa pemilukada Soppeng di Mahkamah Konsiyusi (MK). Kapolsek Lilirilau, AKP Muslimin yang dikonfirmasi via selulernya, kemarin membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, berdasarkan keterangan yang dihimpun pihaknya saat turun tempat kejadian perkara (TKP), baik dari korban maupun pihak keluarganya menyebut tindakan nekat bunuh diri dilakukan Andi Ridwan karena adanya gangguan jiwa. "Jadi korban saat itu melihat ada bayangan yang selalu mengganngu jiwanya. Akibat gangguan itu korban tidak merasa kalau dia telah menikam perutnya sebanyak lima kali," kata Muslimin menirukan.
sumber : parepos.co.id

Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar