Sebanyak dua kali Tribun menghubungi nomor ponselnya, tapi
menantu Ketua DPD Garindra Sulsel, Latinro La Tunrung ini enggan menjawab.
Pesan singkat juga tidak direspon.
Wakil Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Zulkifli
Hasanuddin mengungkapkan, sangat disesalkan jika seorang pejabat negara masih
alergi dan tidak mau menjawab pertanyaan wartawan baik dalam bentuk pesan
singkat, telepon apalagi kalau sudah bertemu dengan wartawan.
"Dia (Pattapaunga) harus sadar. Posisi Ketua DPRD adalah
posisi yang harus dekat dengan media," ungkap Sulkifli. Senin (1/9/2014)
malam.
Menanggapi Andi Pattapaunga yang juga istri Bupati Soppeng,
Andi Sutomo jadi Ketua DPRD Bone, Zulkifli mengatakan, memang secara logika
politik, DPRD akan sulit mengawasi eksekutif, karena ketua DPRD adalah istri
bupati itu sendiri.
"Tetapi untuk menegakkan marwah legislatif tidak ada
alasan DPRD menjadi mandul pada eksekutif karena salah satu fungsi dewan adalah
fungsi pengawasan terhadap eksekutif," ungkapnya.
Menurutnya, di sinilah juga pentingnya peranan masyarakat
melakukan monitoring terhadap anggota dewan, jangan sampai melakukan hal-hal
merugikan negara dan tidak mementingkan kepentingan masyarakat
Sebelumnya, sejumlah tokoh masyarakat setempat menganggap
diangkatnya Pattapaunga menjadi ketua parlamen Soppeng bisa mengukuhkan politik
kekerabatan di daerah itu.
Salah satu, tokoh pemuda Soppeng, Zulfikarnain, mengatakan
secara aturan memang tak ada larangan istri bupati jadi ketua dewan. Tetapi
secara etika hal ini bisa menimbulkan ketimpangan politik.
"Bagaimana caranya, istri bupati memimpin lembaga yang
mengawasi bupati itu sendiri. Profesionalitasnya patut diragukan," kata
Ketua Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Sulsel ini.
Meski demikian, secara kultural masyarakat Soppeng, kata Zul,
memang masih kental dengan politik dinasti." Sistim kekuasaan di Soppeng
mirip-mirip dengan Mahabrata," ungkapnya. (*)
Sumber : http://makassar.tribunnews.com/2014/09/01/lbh-minta-ketua-dprd-soppeng-tidak-alergi-media